Materi Dakwah - ETOS KERJA sebagai Muslim

Menjadi Pekerja Muslim yang Handal
Kerja atau pekerjaan adalah sesuatu yang seolah-olah sudah menjadi harga mati bagi tiap individu untuk mempertahankan hidup, tanpa pekerjaan maka kita akan di anggap tidak ada bahkan malah hanya menjadi beban bagi orang lain, setiap orang secara manusiawi pasti punya obsesi untuk memiliki pekerjaan yang dapat menjamin kesejahteraan hidupnya, tidak sedikit orang yang menghalalkan beribu cara untuk mendapatkan apa yang dikehendakinya, bahkan mungkin ada mahasiswa yang tujuan kuliahnya itu untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, gajinya besar, kerjanya tidak terlalu berat karena berfikir otaklah yang lebih dominan digunakan,


Sebenarnya hal itu tidak salah, sah-sah saja ketika kita mempunyai rencana kehidupan yang lebih matang dan mapan dengan menjadikan pekerjaan sebagai salah satu cara untuk meraih kebahagiaan hidup. Namun, ada sisi lain yang sebenarnya perlu juga untuk kita perhatikan, yaitu bagaimana pekerjaan itu tidak hanya menjadi kebahagiaan diri kita saja, melainkan menjadi kebahagiaan bagi sesama kita. Juga memberikan kontribusi bagi kehidupan akhirat kita.
Di dalam buku karangan Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. yang berjudul Metodologi Studi Islam dikatakan bahwa bidang pekerjaan menjadi salah satu karakteristik ajaran islam, karena  islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Alloh Swt. Atas dasar ini maka.kerja yang di kehendaki islam adalah kerja yang bermutu, terarah kepada pengabdian terhadap Alloh Swt dan kerja yang bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu islam tidak menekankan pada banyaknya pekerjaan, tetapi pada kualitas manfaat kerja. Seperti dalam firman Alloh surat Al-Mulk ayat 2 yang artinya:
  Dialah yang menjadikan mati dan hidupsupaya Dia menguji kamusiapa diantara kamu yang paling baik amalnya. (QS Al-Mulk, 67:2).
Ayat tersebut dengan tegas menyatakan siapa yang paling baik amalnya,dan bukan yang paling banyak amalnya. Selain itu amal tersebut juga harus bermanfaat bagi orang lain.Nabi Muhammad Saw, mengingatkan kepada kita bahwa orang yang paling baik adalah orang yang paling bermanfaat kepada orang lain.
Untuk menghasilkan produk kerja yang bermutu, islam memandang kerja yang dilakukan adalah kerja yang profesional, yaitu kerja yang di dukung ilmu pengetahuan, keahlian, pengalaman, kesungguhan dan seterusnya yang memang akan menunjang baik dan bagusnya kinerja kita. Suatu pekerjaan yang diserahkan kepada yang bukan ahlinya tunggulah kehancurannya. Demikian peringatan rosululloh Saw.
            Umar bin Khatab pernah bernasihat ‘Bekerjalah seolah-olah kita akan hidup selamanya dan beribadahlah seolah-olah engkau akan mati esok hari’, kita sebagai muslim seharusnya mampu untuk mengintegrasikan antara kedua hal ini.

            Karena itu lah jika kita memang benar-benar mengharapkan penghidupan yang jauh lebih baik di masa depan kita nanti, maka jadikanlah hal itu motivasi bagi kita dalam belajar atau mencari ilmu,sebagai suatu proses panjang yang harus kita tempuh terlebih dahulu untuk mencapai  output insan yang berkualitas dan siap bersaing.

Komentar