KEHIDUPAN TAQWA
Seandainya
kita mengartikan isi dari perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an, diantaranya
perintah solat, zakat, puasa, haji,saling menolong, berbakti kepada kedua orang
tua dll. ditunjukan supaya kita bisa menggapai kehidupan taqwa.”la’allakum
tattaquun”, supaya kalian taqwa. Sedangkan Allah SWT menjamin pembelaan-Nya
kepada manusia yang taqwa, Allah berfirman dalam surat an-nahl ayat 128:
¨bÎ
©!$# yìtB tûïÏ%©!$#
(#qs)¨?$#
tûïÏ%©!$#¨r
Nèd
cqãZÅ¡øtC
ÇÊËÑÈ
Artinya:
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang
berbuat kebaikan”.
Teman-teman
yang dimulyakan Allah……
Kehidupan taqwa
yaitu:
1.
Satu kehidupan
mengenal Allah, mengaku dan merasakan keagungan, kesempurnaan, dan
kekuasaannya. Merasakan adanya cinta dan kasih sayang allah, sadar bahwa setiap
perkara berasal dari allah semata-mata limpahan rahmat dan karunianya.
2.
Satu kehidupan
yang penuh dengan kesadaran bahwa kita semua dan alam beserta isinya ada dalam
urusan Allah. Dari takdir dan kekuasaan Allah, dari awal kita di alam roh, alam
rahim, lahir ke dunia, mumayyiz, dewasa, tua dan akhirnya kita mati kembali ke
alam baka itu ada dalam urusan Allah SWT. Oleh sebab itu kita sebagai manusia harus
menghiasi diri kita dengan perasaan khauf dan roja, artinya kita takut akan
murka allah dengan cara menjauhkan diri dari perbuatan ma’siat, kufur, dosa,
dll serta kita harus mempunyai harapan akan keridoan Allah dengan cara patuh
dan taat.
3.
Satu kehidupan
yang dijiwai oleh perasaan, pemikiran, dan keyakinan bahwa semua perkara harus
berada dalam hukum Allah, karena Allah yang sudah menciptakan, mendirikan,
mengurus segala yang ada. Allah yang memiliki, mengawasi, merajai sehingga
semua perkara haruis tunduk patuh pada aturan-Nya. Allah yang mempunyai hak
menyusun aturan, baik mengharamkan atau menghalalkan, memberi ganjaran atau
siksaan, menghukum atau memaafkan, semua itu merupakan hak Allah
4.
Satu kehidupan
yang menyadari akan adanya kematian, alam barzah, kiamat, hisaban, mizan,
shirot serta ditentukannya manusia masuk surga atau neraka.
Oleh
sebab itu pemikiran pandangan kehidupan taqwa meliputi kehidupan dunia dan
akhirat.dirinya, keluarganya, anak dan keturunannya dihadapkan pada sikap taqwa
kepada Allah. Dia tidak berpikir asal perut kenyang, mendahulukan dunia
daripada akhirat, tetapi dia mengusahakan supaya dia mendapatkan kebagjaaan
dunia dan akhirat. Kehidupan taqwa memberi bimbingan kepadanya bahwa antara
kehidupan dunia dan akhirat merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,
sehingga kehidupan dunia di bantu oleh keaheratan sedangkan kehidupan akhirat
dibekali oleh keduniaan.
Hadirin
yang mencari ridho Allah…
Bimbingan
dan wasiat taqwa harus di terapkan dalam diri kita semua. Sebelum kita
memerintah orang lain, alangkah lebih baiknya kita melihat diri kita dan
lakukan terlebih dahulu, diantaranya ada 5 perkara:
1.
Mari kita
perhatikan jiwa kita semua yang sekarang berada di dalam ruangan, kita bebaskan
dari pengaruh keduniaan. Apakah kita semua masih dalam keadaan suci, masih
ingat kepada Allah, masih merasakan kecintaan Allah, masih sadar akan kekuasaan
Allah. Kalau perasaan ini sudah tidak ada dalam diri kita maka sekarang
waktunya kita untuk tobat kepada Allah. Allah berfirman dalam surat al-furqon
ayat 71:
`tBur z>$s?
@ÏJtãur $[sÎ=»|¹ ¼çm¯RÎ*sù
ÛUqçGt
n<Î)
«!$# $\/$tGtB ÇÐÊÈ
Artinya: “Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal
saleh, Maka Sesungguhnya Dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang
sebenar-benarnya”.
2.
Kita harus
melihat keadaan akal, akal pikiran dengan cara mengingat Allah, keagungan
ajaran Rasululloh. Pada perkara ini kita harus bertanya pada diri kita sendiri,
apakah akal, alam pikiran, cita-cita, keyakinan kita masih dijiwai oleh
Al-qur’an atau sudah diganti oleh kitab yang lain? Oleh sebab itu ini
kesempatan kita untuk kembali pada Al-qur’an selaku pedoman hidup umat islam.
3.
Kita perlu
melihat akhlaq, karena akhlaq merupakan cerminan diri kita. Jauhkan diri kita
dari ma’siat, hal-hal yang bisa merusak keimanan kita. Carilah teman yang dapat
mengingatkan kita dikala kita lupa dan mengoreksi dikala kita salah.
4.
Kita perlu
melihat solat kita, ibadah, usaha mencari ilmu, mencari rizki, dan segala
tingkah laku yang kita lakukan apakah sejalur dengan aturan Allah dan
Rasul-Nya?atau banyak salahnya daripada benarnya?sehingga solat dikerjakan
semaunya, halam dan halal sudah tercampur dll. dalam keadaan yang seperti ini
kita harus berani banting stir kembali pada jalan yang benar, karena
pengampunan Allah sangat luas. Allah berfirman dalam surat al-furqon 68-70:
tûïÏ%©!$#ur w cqããôt yìtB «!$# $·g»s9Î) tyz#uä wur tbqè=çFø)t }§øÿ¨Z9$# ÓÉL©9$# tP§ym ª!$# wÎ) Èd,ysø9$$Î/ wur cqçR÷t 4
`tBur ö@yèøÿt y7Ï9ºs t,ù=t $YB$rOr& ÇÏÑÈ ô#yè»Òã ã&s! Ü>#xyèø9$# tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# ô$é#øsur ¾ÏmÏù $ºR$ygãB ÇÏÒÈ wÎ) `tB z>$s? ÆtB#uäur @ÏJtãur WxyJtã $[sÎ=»|¹ Í´¯»s9'ré'sù ãAÏdt6ã ª!$# ôMÎgÏ?$t«Íhy ;M»uZ|¡ym 3
tb%x.ur ª!$# #Yqàÿxî $VJÏm§ ÇÐÉÈ
Artinya: “Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain
beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang
melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal
dalam azab itu, dalam Keadaan terhina,
kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh;
Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.
5.
Mari kita
koreksi semangat perjuangan kita semua, apakah masih ada dalam hati kita
masing-masing semangat untuk memperjuangkan islam? karena hidup itu adalah
perjuangan. Apakah dalam diri kita sudah tidak ada lagi untuk memperjuangkan
islam karena terhalang oleh perjuangan mencari dunia? Allah memberi petunjuk
kepada manusia yang tetap mau berjuang di jalan Allah sebagaimana firman-Nya
dalam surat al-ankabut ayat 69
z`Ï%©!$#ur (#rßyg»y_ $uZÏù öNåk¨]tÏöks]s9 $uZn=ç7ß 4
¨bÎ)ur ©!$# yìyJs9 tûüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÏÒÈ
Artinya: “Dan
orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan
Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah
benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”.
Hadirin rahimakumullah…
Kesimpulan dari
kehidupan taqwa yaitu; minallaah, billaah, fillaah dan ilallaah. Artinya segala
perkara berasal dari Allah, ada dalam urusan Allah, ada dalam hukum Allah dan
kembali kepada Allah.
Sekian,
mudah-mudahan ada manfaatnya, khususnya bagi saya umumnya bagi teman-teman
semua.
Komentar
Posting Komentar